- Gunakanlah kasur yang tidak terlalu keras tetapi juga tidak terlalu lunak. Hal ini bisa menyebabkan sang anak ‘tenggelam’ dan memungkinkan ruang geraknya menjadi sempit. Begitu juga sebaiknya jangan menggunakan ranjang air karena terlalu lentur dan bisa menyebabkan sang anak terperangkap dan tak leluasa untuk bergerak
- Sebaiknya pergunakan selimut seprlunya saja misalnya jika suhu ruang dingin atau banyak nyamuk. Pemakaian selimut seminimal mungkin dimaksudkanuntuk mengurangi resiko wajah bayi.
- Jika salah satu dari sobat bunda memiliki kebiasaan tidak bisa diam saat tidur (grasak-grusuk) sebaiknya menjaga jarak dengan bayi atau untuk lebih amannya letakkann bayi dalam boks bayi namun tetap dalam satu ruang kamar.
- Jangan pernah lengah untuk mengawasi posisi bayi setiap kali sobat bunda hendak meniggalkan tempat tidur meskipun hanya sebentar seperti ke toilet atau ke dapur.
- Untuk keamanan sang bayi, jika sobat bunda ingin tetap tidur bersamanya, sebaiknya sobat bunda menurunkan kasur dari ranjang dan meletakkannya di bawah/lantai. Hal ini untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan seperti bayi terjatuh dari ranjang.
Anak tidur terpisah dari orangtua
Sebenarnya sedari bayi dilahirkan sebaiknya sudah tidur terpisah dari orangtuanya. Namun pada kenyataannya banyak orangtua enggan tidur terpisah dari bayinya dan baru berani memulainya saat si kecil berusia 3tahun. Hal ini dikarenakan pada awal-awal mengasuh bayi, perasaan cemas dan ketakutan berlebih terhadap buah hatinya masih dirasakan orangtua. Saat usia 3tahun, perasaan cemas dan ketakutan itu sudah mulai berkurang sehingga orangtua baru berani melepaskan anaknya tidur terpisah.
- Sebaiknya sobat bunda menempatkan kamar si kecil dekat dengan kamar sobat bunda. Atau sobat bunda juga bisa menempatkan kamarnya saling berhubungan dengan anda. Sehingga jika si kecil terbangun, sobat bunda bisa langsung mengecek keadaan si kecil.
- Bila sobat bunda memiliki budget berlebih, belilah radio monitor yang dapat memancarkan suara si kecil, baik desahan maupun tangisannya. Bahkan saat ini telah ada radio monitor yang dilengkapi dengan kamera (harganya masih tinggi diatas RP. 1jutaan). Dengan teknologi ini anda bahkan dapat memantau tingkah laku si kecil secara visual.
- Agar jam tidur sobat bunda tidak terganggu oleh kebiasaan bangun malam si kecil, sebaiknya anda mengenali dulu jam tidur anak. Jadi sobat bunda bisa langsung terbangun pada jam-jam ia terbiasa terbangun . Cobalah untuk mendisplinkan waktu tidur anak. Hal bisa dilakukan dengan cara membangunkan anak terlebih dahuu agar ia tidak terbangun di saat anda tertidur. Misalnya sobat bunda biasa tidur jam 11 malam, maka coba bangunkan si kecil yang tertidur. Namun jangan segera menggendongnya. Cukup berikan dia ASI, atau gantikan popoknya, lalu tidurkan ia kembali. Ini akan mencegah si kecil bangun malam dan anda bisa melanjutkan tidur malam anda.
- Jika si kecil sudah cukup dewasa, sobat bunda bisa menyediakan air minum pada kamar si kecil. Letakkan di tempat yang mudah dijangkau oleh si kecil. Jika si kecil terbangun karena haus, ia akan bisa langsung menemukan air minumnya dan tidur kembali. Sedangkan untuk menghindari ia buang air kecil saat tidur, biasakan si kecil untuk pergi ke kamar mandi sebelum ia tertidur.