Perkembangan bayi usia 7-9 bulan

Usia 7-9 bulan

1. Motorik kasar

Pada fase ini, perkembangan motorik kasar dan halus berkembang hamper bersamaan. Untuk motorik kasarnya, perkembangan yang terlihat antara lain:

• Duduk tanpa dibantu.
  
• Berguling-guling.
  
• Merangkak untuk meraih benda atau mendekati seseorang.
  
• Mencoba mengangkat badannya untuk memperkuat otot kakinya.
  Berdiri dengan bantuan
  
• Di usia 9 bulan mampu menekuk lututnya untuk bisa duduk setelah berdiri.
  Sekitar usia 9 bulan, ia juga belajar memanjat.

2. Motorik halus

Kemampuan koordinasi tangan dan matanya semakin baik, di antaranya adalah:

• Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.
  
• Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuknya.
  
• Selain menggenggam dan memasukkan barang ke mulutnya, ia juga senang meraba-raba tekstur benda yang dipegangnya.
  
• Memasukkan jari jemarinya ke lubang-lubang yang ada pada mainannya.
  
• Meraih benda dan mendekatkannya ke mata.
  
• Tertarik dengan benda-benda kecil dan berusaha meraihnya seperti sisa makanan, remah biscuit, atau nasi

3. Psikososial & emosional

• Mengenali wajah anggota keluarga dan takut kepada orang yang tidak dikenalnya.
  
• Menunjukkan perasaan gembira dengan melempar benda-benda yang dipegangnya.
  
• Merasa cemas jika ditinggalkan atau berpisah dari orang yang dekat dengannya.
  
• Memiliki perasaan takut terhadap bunyi-bunyian yang keras yang belum pernah ia dengar.
  
• Menunjukkan reaksi emosi dengan perilaku ekspresif, seperti menangis dengan keras, menjejakkkan kakinya, emmukul benda, atau memukul wajah orang yang menyentuhnya.

4. Kognitif

• Tingkah lakunya lebih terarah dan bertujuan sejalan dengan perkembangan koordinasi sensor motoriknya, seperti melihat dan menarik mainan.
  
• Menggunakan memorinya untuk melakukankegiatan yang pernah dilakukan demi mencapai tujuannya, umpamanya, merangkak untuk meraih benda.
  
• Mulai menyadari bahwa suatu benda atau orang akan tetap ada walaupun disembunyikan atau sembunyi.
  
• Mampu mengantisipasi suatu kejadian berdasarkan pengalaman yang telah lewat. Contoh, ia akan berpegangan pada sisi kursi agar tidak jatuh.

5. Bahasa.

• Menikuti arah suara dan mencari sumber suara apabila anda memanggilnya dan bereaksi dengan kata-kata seperti “mam…mam..” atau “ba…ba”.
  
• Senang akan rentang suara yang luas sehingga lebih banyak bereksplorasi dengan suaranya sendiri.
  
• Cukup mampu untuk meniru suara yang dikeluarkan orang dewasa.
  
• Ada peningkatan pada mimik dan volume suara yang dikeluarkan.
  
• Memahami arti kata “tidak” apabila anda menggeleng-gelengkan kepala.